Senin, 22 April 2019

DESA SULUBOMBONG

DESA SULUBOMBONG oleh Harly Mua, S.Fils., M.A

Desa Sulubombong terletak di Kecamatan Mantoh, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Penduduk desa ini merupakan asli Suku Balantak. Mereka termasuk Sub Suku Lo'on Balantak. Mereka menggunakan bahasa Balantak dgn dialek Lo'on sebagai bahasa sehari-hari. ARTI NAMA SULUBOMBONG: Sulubombong berasal dari Bahasa Balantak yang merupakan nama dari RUMPUT BERDURI YANG DAPAT MENEMPEL DI PAKAIAN. Biasa disebut Rakut Sulubombong. Rumput ini biasa tumbuh di lapangan. Konon menurut Bpk. LEONARDUS Mua (Kepala Desa ke Dua  dan Tonggol atau pemangku Adat terlama hingga wafat) dan Bpk. Adelbert Mua (mantan kepala desa) mengatakan bahwa dahulu kala di daerah tersebut banyak sekali Rumput Sulubombong maka oleh tetua adat pada waktu itu menamai nama kampung yang baru itu dengan SULUBOMBONG. Nama Sulubombong BUKAN terdiri dari Sulu dan Bombong melainkan satu kata SULUBOMBONG. Mereka yang GAGAL PAHAM sejarah Sulubombong mengubah Sulubombong menjadi Sulu artinya lampu dan Bombong artinya dinding, Lampu Dinding. Mereka tidak paham bahwa kata Sulu tidak ada dalam Bahasa Balantak. Jauh sebelum Indonesia merdeka, Sulubombong sudah menjadi sebuah kampung yang dihuni oleh Marga besar antara lain marga Dana, marga Mua dan sebagainya.
Agama kepercayaan masyarakat tersebut (semua suku Balantak) adalah MIMBOLIAN. MIMBOLIAN adalah percaya pada animisme dan dinamisme. Meskipun sudah memeluk agama kekristenan namun masyarakat tersebut masih ada yg menganut paham Bolianisme. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan masyarakat dengan ritual-ritual adatnya. Segala sesuatu baik pengetahuan maupun tindak-tanduk masyarakat Suku Balantak bersumber dari ajaran Mimbolian. Saat ini masyaratak Desa Sulubombong sudah memeluk agama yakni Agama Kristen Katolik (mayoritas) dan Kristen Protestan. Masing-masing pemeluk agama saling menghormati dan menghargai sehingga tidak ada gesekkan yg disebabkan karena perbedaan gereja. Mata pencaharian penduduk desa ini adalah Petani, Nelayan, Aparatur Negeri Sipil, Tukang, dan Wiraswasta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar